DEADLINE: 30 September 2016
HADIAH :
Juara 1: 50 Juta
Juara 2-6: 10 juta
Yayasan Hari Puisi Indonesia bekerjasama dengan Indopos kembali menggelar sayembara buku puisi untuk meraih Anugerah Hari Puisi Indonesia 2016 dengan total hadiah Rp 100 juta. Acara itu bagian dari Perayaan Hari Puisi Indonesia 2016 yang jatuh pada 26 Juli lalu dan puncaknya digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, pada 11-12 Oktober 2016. “Lomba terbuka untuk umum dan temanya bebas,” kata Ketua Panitia Hari Puisi Indonesia, Asrizal Nur, di Jakarta, Selasa, 9 Agustus 2016.
Arizal mengatakan selain sayembara buku puisi, puncak Hari Puisi Indonesia akan diisi dengan pidato kebudayaan oleh sastrawan Ajip Rosidi, baca puisi oleh para maesto penyair Indonesia, baca puisi oleh para tokoh dalam dan luar negeri dan panggung apriesiasi. “Panggung apresiasi untuk memberi ruang kepada anak-anak muda pegiat dan pecinta sastra untuk mengekspresikan karya dan kreativitasnya,” ujar Asrizal.
Hari Puisi Indonesia dideklarasikan di Pekanbaru, Riau, pada 22 November 2012. Deklarasi itu dihadiri oleh sekitar 40 penyair yang mewakili berbagai provinsi di Indonesia. Selanjutnya, tiap daerah memperingati sendiri-sendiri hari puisi tiap 26 Juli. “Adapun puncak Hari Puisi Indonesia diadakan di Jakarta,” tutur Asrizal lagi.
Khusus untuk anugerah buku puisi, peserta diharuskan mengirimkan buku kumpulan puisi terbaru yang terbit pada 25 September 2015 hingga 25 September 2016. Buku itu harus memiliki ISBN dan melampirkan tanda bukti terdaftar ISBN. Syarat lain, buku yang dilombakan belum pernah memperoleh penghargaan dari mana pun. “Peserta boleh mengirim lebih dari satu judul buku kumpulan puisi dan masing-masing judul sebanyak lima eksemplar,” kata Sekretaris Panitia Hari Puisi Indonesia, Mustafa Ismail.
Buku puisi itu dikirim ke Sekretariat Panitia Hari Puisi Indonesia di PDS H.B. Jassin, Jl. Cikini Raya 73, Jakarta Pusat 10330 dengan menyertakan alamat lengkap dan nomor telepon. Menurut Mustafa, naskah hurus sudah diterima paling lambat pada 30 September 2016. “Dewan juri akan memilih satu buku kumpulan puisi terbaik dan lima buku puisi pilihan,” ujar penyair asal Aceh itu.
Buku-buku yang diterima panitia akan dinilai oleh dewan juri terdiri dari Maman S Mahayana, Sutardji Calzoum Bahri dan Abdul Hadi WM. Buku kumpulan puisi terbaik mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp. 50 juta dan lima buku puisi pilihan masing-masing Rp 10 juta. Pengumuman dan hadiah pemenang Anugerah Hari Puisi Indonesia itu disampaikan pada malam Anugerah Hari Puisi Indonesia pada 12 Oktober 2016 di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
Maman S Mahayana mengatakan ada sejumlah aspek yang dinilai dalam sayembara itu. “Aspek utama tentu saja estetika puisi itu,” ujar pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia itu. Estetika dimaksud termasuk cara ungkap, kedalaman tema dan gagasan, orisinalitas, kebaruan, dan capaian-capaian estetik yang melingkupi keseluruhan puisi-puisi dalam buku yang dilombakan. “Selain itu, tampilan, perwajahan buku dan keseriusan menggarapnya juga dinilai.”
Salah seorang inisiator Hari Puisi Rida K. Liamsi mengatakan dalam malam puncak peringatan Hari Puisi Indonesia juga akan diluncurkan dua buku antologi puisi. Antologi pertama adalah berisi puisi-puisi para penyair Indonesia yang pernah dimuat di rubrik Hari Puisi di Harian Indopos. “Seperti kita ketahui, halaman Hari Puisi di Indopos dikuratori oleh Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bahri,” kata Rida.
Buku kedua, menurut Rida, adalah kumpulan puisi yang memuat karya-karya penyair Indonesia yang ditulis pada Hari Puisi yakni 26 Juli hingga 17 Agustus 2016. Penyair yang berminat bergabung dalam antologi ini bisa mengirimkan karyanya ke email:rliamsipku@gmail.com. Namun, panitia tidak bisa memberi honor kepada puisi yang terpilih masuk antologi tersebut sebab ini bagian dari “pesta” merayakan Hari Puisi. “Penyair yang puisinya dimuat akan dikirim masing-masing 10 buku puisi.”
Salah seorang deklarator Hari Puisi Indonesia Ahmadun Yosi Herfanda berharap pemerintah di daerah-daerah mendukung para penyair untuk bisa mengikuti kegiatan ini. Salah satu caranya dengan mensponsori penerbitan buku antologi puisi penyair di daerahnya masing-masing. “Jika buku puisi itu menang pastilah akan mengharumkan nama daerah itu,” ujar penyair “Sembahyang Rumputan” itu.
Sumber: Indopos.co.id
loading...
0 komentar:
Posting Komentar